Minggu, 12 Februari 2012

Broken Hallelujah


Filioque
Sang Putera…

Pemuda itu berencana sesuatu yang sungguh sempurna
Martir cinta yang enggan menyerah seperti prajurit berbaju jirah
Sang Putera dipuja untuk mengukir cerita pada semesta alam
Tampanmu adalah anggur yang memabukan setiap jiwa jelita yang hanyut
Perjamuan rindu pada setiap hati yang mendambamu untuk berpaling
Dan aku disudut ruang dengan segala dengki aura sihir tak berdaya
memandangmu sebagai makhluk yang paling naïf, sang putera yang maha

Credo
Percaya…

Mantra yang kau lontarkan untuk aku percaya, tercecap seperti anggur murahan
Pada hidup sempurna yang kadang hanya khayal semata
Sabda apa yang bisa mematahkan semua kepahitan hati yang terus menerus tergerus
Tidak sadarkah kau pemuda yang jelita, aku adalah pendeta wanita
Aku memimpin hidupku sendiri sejak waktu melupakannya
Terpuruk bahkan meratap untuk rasa kecewa adalah sebuah kekonyolan
Jangan pernah menilaiku murni, karena itu adalah kesalahan yang paling suci

Vade Retro Satana
Enyahlah Kau Iblis wanita…

Aku pendeta wanita yang terlahir dengan sayap jiwa,
terangkat oleh sebuah sumber kekuatan cinta
Aku perwalian dunia dari energy pelangi ilahi,
misteri jiwa menjadi manusia terjadi melalui rahimku
Duduk disinggasana antara pilar gelap dan terang,
dikepalaku bola dunia dengan mahkota bertanduk
Tubuhku tersembunyi, tapi wajahku tersibak,
aku tak takut menatap ke atas pada citra alam yang utuh
Gulunga kitab suci ditanganku dan terangkat ke surga,
pada bulan sabit tubuhku bersandar
Aku mencipta dari ketiadaan, dari rahim ketidakterbatasan,
maka kehampaan melahirkan segalanya
Kutuk dan musnahkanlah aku karena menciptakan
kehampaan dari kenyataan dan harapan

Ite, missa est
Pergilah, tugas perutusan telah diberikan

Perjalanan yang awalnya penuh harapan dan ucapan syukur melingkupi
Berharap pada perjamuan altar yang dingin bertengger dengan angkuh
Untuk sebuah berkat yang seharusnya mudah terucap namun rintang menyilang
Hanya bisa bergantung pada tugas perutusan yang begitu sulit dipahami
Dominus vobiscum terdengar seperti janji surga yang takkan pernah digenapi
Jika Tuhan beserta kita mengapa semua tampak sangat membosankan dan sulit digenggam
Syukur yang tak sempurna…berubah caci maki tak berguna… maka : pergilah!



banjarmasin,
sunday, February 12,2012




.

Juste Pour Une Nuit....


je pense à lui ce soir,

la solitude est venue me voir

si mon amour a tord

est-ce que mon âme aimera encore ?

car il est celui,

il est l'homme sans qui,

tout s'éteint dans mon corps

je donnerais ma vie,

mes jours pour une nuit

je lui donnerai mes rêves,

pour ses lèvres sur mes lèvres,

je risquerai mon âme,

mes espoirs et j'épuiserais mes larmes ...

je donerai toute ma vie,

pour qu'il m'aime une nuit

j'ai vu dans son regard,

imaginer le début d'une histoire

je ressens sa présence,

près de moi , effaçant les distances

car il est celui il est l'homme sans qui tout s'éteint

et s'enfuit ...

je donnerai ma vie,

mes jours pour une nuit

je lui donnerai mes rêves,

pour ses lèvres sur mes lèvres

je risquerai mon âme,

mes espoirs et j'épuiserais mes larmes ...

je donnerai toute ma vie,

pour qu'il m'aime une nuit ...

je lui donnerai tout de ma vie

pour qu'il m'aime juste une nuit

je donnerai ma vie,

mes jours pour une nuit

je lui donnerai mes rêves,

pour ses lèvres sur mes lèvres

je risquerai mon âme,

mes espoirs et j'épuiserai mes larmes

je donnerai toute ma vie,

pour qu'il m'aime une nuit

je donnerai ma vie

je mourai.. pour lui ...



banjarmasin,

29 Januari 2012 pukul 20:40




.

Tears on The Forth Day


I'm not so sure that we are really departed

And I never care the existence of others

It is a circle of me only me

First day seems like easy

Feels like you are away for a toilet business

A second runs so fast without my notice

Second days time goes slower

The absence of you touches my awareness

Those voices for an important calls echoing

Third day here comes emptiness

Surounded by confusions

Silence is my forever friend

Forth Day is the collapsed of fort

When Privacy now is called lonely

For sure I need a companion here

:Tears like a dew of my heart




banjarmasin,

19 Januari 2012 pukul 23:07


.



Minggu, 01 Januari 2012

New Year on My Awesome Age!


: Happy New Year! Tres Bonne Annee 2012!


It is when you stop going along with the crowd and start realizing that there are a lot of things about yourself that you didn't know and may or may not like. You start feeling insecure and wonder where you will be in a year or two, but then get scared because you barely know where you are now.

You start realizing that people are selfish and that, maybe, those friends that you thought you were so close to aren't exactly the greatest people you have ever met and the people you have lost touch with are some of the most important ones. What you do not realize is that they are realizing that too and are not really cold or catty or mean or insincere, but that they are as confused as you.

You look at your job. It is not even close to what you thought you would be doing or maybe you are looking for one and realizing that you are going to have to start at the bottom and are scared.

You miss the comforts of college, of groups, of socializing with the same people on a constant basis. But then you realize that maybe they weren't so great after all.

You are beginning to understand yourself and what you want and do not want. Your opinions have gotten stronger. You see what others are doing and find yourself judging a bit more than usual because suddenly you realize that you have certain boundaries in your life and add things to your list of what is acceptable and what is not. You are insecure and then secure. You laugh and cry with the greatest force of your life. You feel alone and scared and confused. Suddenly change is the enemy and you try and cling on to the past with dear life but soon realize that the past is drifting further and further away and there is nothing to do but stay where you are or move forward.

You get your heart broken and wonder how someone you loved could do such damage to you or you lay in bed and wonder why you can't meet anyone decent enough to get to know better. You love someone but maybe love someone else too and cannot figure out why you are doing this because you are not a bad person.

One night stands and random hook ups start to look cheap and getting wasted and acting like an idiot starts to look pathetic. You go through the same emotions and questions over and over and talk with your friends about the same topics because you cannot seem to make a decision.

You worry about loans and money and the future and making a life for yourself and while wining the race would be great, right now you'd just like to be a contender!

What you may not realize is that everyone reading this relates to it. We are in our best of times and our worst of times, trying as hard as we can to figure this whole thing out.........Welcome 2012!!



o2 Januari 2012 pukul 0:05



.




Rabu, 09 November 2011

DOA MERUPAKAN PROYEKSI PERBUATAN KITA, AMAL KEBAIKAN KITA PADA SESAMA MENJADI DOA TAK TERUCAP.

:

Kalimat sederhana ini merupakan kata kunci memahami misteri kekuatan doa; doa adalah seumpama cermin !! Doa kita akan terkabul atau tidak tergantung dari amal kebaikan yang pernah kita lakukan terhadap sesama. Dengan kata lain terkabul atau gagalnya doa-doa kita merupakan cerminan akan amal kebaikan yang pernah kita lakukan pada orang lain. Jika kita secara sadar atau tidak sering mencelakai orang lain maka doa mohon keselamatan akan sia-sia. Sebaliknya, orang yang selalu menolong dan membantu sesama, kebaikannya sudah menjadi “doa” sepanjang waktu, hidupnya selalu mendapat kemudahan dan mendapat keselamatan. Kita gemar dan ikhlas mendermakan harta kita untuk membantu orang-orang yang memang tepat untuk dibantu. Selanjutnya cermati apa yang akan terjadi pada diri kita, rejeki seperti tidak ada habisnya! Semakin banyak beramal, akan semakin banyak pula rejeki kita. Bahkan sebelum kita mengucap doa, Tuhan sudah memenuhi apa-apa yang kita harapkan. Itulah pertanda, bahwa perbuatan dan amal kebaikan kita pada sesama, akan menjadi doa yang tak terucap, tetapi sungguh yang mustajab. Ibarat sakti tanpa kesaktian. Kita berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu seperti doa untuk kita sendiri.



Dalam tradisi spiritual Jawa terdapat suatu rumus misalnya :
1. Siapa gemar membantu dan menolong orang lain, maka ia akan selalu mendapatkan kemudahan.
2. Siapa yang memiliki sikap welas asih pada sesama, maka ia akan disayang sesama pula.
3. Siapa suka mencelakai sesama, maka hidupnya akan celaka.
4. Siapa suka meremehkan sesama maka ia akan diremehkan banyak orang.
5. Siapa gemar mencaci dan mengolok orang lain, maka ia akan menjadi orang hina.
6. Siapa yang gemar menyalahkan orang lain, sesungguhnya ialah orang lemah.
7. Siapa menanam “pohon” kebaikan maka ia akan menuai buah kebaikan itu.


Semua itu merupakan contoh kecil, bahwa perbuatan yang kita lakukan merupakan doa untuk kita sendiri. Doa ibarat cermin, yang akan menampakkan gambaran asli atas apa yang kita lakukan. Sering kita saksikan orang-orang yang memiliki kekuatan dalam berdoa, dan kekuatan itu terletak pada konsistensi dalam perbuatannya. Selain itu, kekuatan doa ada pada ketulusan kita sendiri. Sekali lagi ketulusan ini berkaitan erat dengan sikap netral dalam doa, artinya kita tidak menyetir atau mendikte Tuhan.


Berikut ini merupakan “rumus” agar supaya kita lebih cermat
dalam mengevaluasi diri kita sendiri;

Jangan pernah berharap-harap kita menerima (anugrah),
apabila kita enggan dalam memberi.
Jangan pernah berharap-harap akan selamat,
apabila kita sering membuat orang lain celaka.
Jangan pernah berharap-harap mendapat limpahan harta,
apabila kita kurang peduli sesama.
Jangan pernah berharap-harap mendapat keuntungan besar,
apabila kita selalu menghitung untung rugi dalam bersedekah.
Jangan pernah berharap-harap meraih hidup mulia,
apabila kita gemar menghina sesama.

Kesimpulan

Doa akan memiliki kekuatan, asalkan kita mampu memadukan empat unsur di atas yakni : hati, ucapan, pikiran, dan perbuatan nyata. Dengan syarat perbuatan kita tidak bertentangan dengan isi doa. Di lain sisi amal kebaikan yang kita lakukan pada sesama akan menjadi doa mustajab sepanjang waktu, hanya jika, kita melakukannya dengan ketulusan. Setingkat dengan ketulusan kita di pagi hari saat “membuang ampas makanan” tak berarti.




30:01:11
10:24

.

SULITNYA MENILAI KESUKSESAN DOA

:

Banyak orang merasa doanya tidak/belum terkabulkan. Tetapi banyak pula yang merasa bahwa Tuhan telah mengabulkan doa-doa tetapi dalam kadar yang masih minim, masih jauh dari target yang diharapkan. Itu hanya kata perasaan, belum tentu akurat melihat kenyataan sesunggunya. Memang sulit sekali mengukur prosentase antara doa yang dikabulkan dengan yang tidak dikabulkan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut ;

Kita sering tidak mencermati, bahkan lupa, bahwa anugrah yang kita rasakan hari ini, minggu ini, bulan ini, adalah merupakan “jawaban” Tuhan atas doa yang kita panjatkan sepuluh atau dua puluh Tahun yang lalu. Apabila sempat terlintas fikiran atau kesadaran seperti itu, pun kita masih meragukan kebenarannya. Karena keragu-raguan yang ada di hati kita, akan memunculah asumsi bahwa hanya sedikit doa ku yang dikabulkan Tuhan.
Doa yang kita pinta pada Tuhan Yang Mahatunggal tentu menurut ukuran kita adalah baik dan ideal, akan tetapi apa yang baik dan ideal menurut kita, belum tentu baik dalam perspektif Tuhan. Tanpa kita sadari bisa saja Tuhan mengganti permohonan dan harapan kita dalam bentuk yang lainnya, tentu saja yang paling baik untuk kita. Tuhan Sang Pengelola Waktu, mungkin akan mengabulkan doa kita pada waktu yang tepat pula. Ketidaktahuan dan ketidaksadaran kita akan bahasa dan kehendak Tuhan (rumus/kodrat alam), membuat kita menyimpulkan bahwa doa ku tidak dikabulkan Tuhan.
Prinsip kebaikan meliputi dua sifat atau dimensi, universal dan spesifik. Kebaikan universal, akan berlaku untuk semua orang atau makhluk. Kebaikan misalnya keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, dan ketentraman hidup. Sebaliknya, kebaikan yang bersifat spesifik artinya, baik bagi orang lain, belum tentu baik untuk diri kita sendiri. Atau, baik untuk diri kita belum tentu baik untuk orang lain. Kebaikan spesifik meliputi pula dimensi waktu, misalnya tidak baik untuk saat ini, tetapi baik untuk masa yang akan datang. Memang sulit sekali untuk memastikan semua itu. Tetapi paling tidak dalam berdoa, kemungkinan-kemungkinan yang bersifat positif tersebut perlu kita sadari dan terapkan dalam benak. Kita butuh kearifan sikap, kecermatan batin, kesabaran, dan ketabahan dalam berdoa. Jika tidak kita sadari kemungkinan-kemungkinan itu, pada gilirannya akan memunculkan karakter buruk dalam berdoa, yakni; sok tahu. Misalnya berdoa mohon berjodoh dengan si A, mohon diberi rejeki banyak, berdoa supaya rumah yang ditaksirnya dapat jatuh ke tangannya. Jujur saja, kita belum tentu benar dalam memilih doa dan berharap-harap akan sesuatu. Kebaikan spesifik yang kita harapkan belum tentu menjadi berkah buat kita. Maka kehendak Tuhan untuk melindungi dan menyelamatkan kita, justru dengan cara tidak mengabulkan doa kita. Akan tetapi, kita sering tidak mengerti bahasa Tuhan, lantas berburuk sangka, dan tergesa menyimpulkan bahwa doaku tidak dikabulkan Tuhan.

Tidak gampang memahami apa “kehendak” Tuhan. Diperlukan kearifan sikap dan ketajaman batin untuk memahaminya. Jangan pesimis dulu, sebab siapapun yang mau mengasah ketajaman batin, ia akan memahami apa dan bagaimana “bahasa” Tuhan. Dalam khasanah spiritual Jawa disebut “bisa nggayuh kawicaksanane Gusti”.



26:01:11
12:58


.

ATUR SABDO PAMBAGYO

:

Åjå sirå wani-wani ngaku Pangéran, sênadyan kawrúhira wís tumêka “Ngadêg Sarirå Tunggal” utåwå bisa mêngêrtèni “Manunggaling Kawulå Gusti” (Janganlah kamu coba berani mengaku Tuhan, walaupun ilmu pengetahuanmu sudah sampai pada ‘berdiri sebagai Pribadi Tunggal’ atau bisa memahami “kemanunggalan” makhluk dengan Sang Pencipta)

♥♥♥ Pangéran Kang Måhå Kuwåså (Gusti Allah, Tuhan) iku siji, angliputi ing ngêndi papan, langgêng, síng nganakaké jagad iki saisiné, dadi sêsêmbahan wóng sa-alam donyå kabèh, panêmbahan nganggo carané dhéwé-dhéwé (Tuhan Yang Maha Kuasa itu satu, meliputi seluruh penjuru dunia, yang abadi, yang mencipta bumi seisinya,disembah oleh manusia seluruh dunia,(manusia) menyembah dengan caranya masing-masing)

♥♥♥ Janma ingkang wus waspadeng semu. sinamun ing samudana, sesadon ingadu manis
(Ciri orang yang sudah cermat akan ilmu justru selalu merendah diri dan selalu berprasangka baik)

♥♥♥ Si pengung nora nglegawa, sangsayarda deniro cacariwis, Ngandhar-andhar angendhukur, Kandhane nora kaprah, saya elok alangka longkanganipun. Kawruhe mung ana wuwus,
Wuwuse gumaib gaib,kasliring thithik tan kena. Si wasis waskitha ngalah, ngalingi marang si pingging.(Si dungu tidak menyadari, bualannya semakin menjadi jadi,ngelantur bicara yang tidak-tidak, bicaranya tidak masuk akal,makin aneh, membual tak ada jedanya. Ilmunya sebatas mulut,kata-katanya di gaib-gaibkan,dibantah sedikit saja tidak mau, membelalak alisnya menjadi satu Lain halnya, Si Pandai cermat dan mengalah, tidak mau membuka aib si bodoh)

♥♥♥ Nulada laku utama tumrape wong tanah jawi,Wong agung ing Ngeksiganda, Panembahan Senopati,Kepati amarsudi sudane hawa lan nepsu,Pinepsu tapa brata, tanapi ing siyang ratri,
Amamangun karyenak tyasing sesama.(Contohlah perilaku utama, bagi kalangan orang Jawa (Nusantara),orang besar dari Ngeksiganda (Mataram), Panembahan Senopati,yang tekun, mengurangi hawa nafsu, dengan jalan prihatin (bertapa),serta siang malam selalu berkarya, menentramkan hati kepada sesama)

♥♥♥ Ing donyå iki ånå róng warnå síng diarani bêbênêr, yakuwi bênêr mungguhíng Pangéran lan bênêr såkå kang lagi kuwåså (Di dunia ini ada dua macam kebenaran, yakni kebenaran menurut Tuhan dan kebenaran yang datang dari manusia sedang berkuasa)

♥♥♥ Klabang iku wisané ånå ing capité.Kålåjêngkíng wisané múng ånå pucúk buntút (êntúp).
Yèn ulå mung dumunúng ånå untuné ulå kang duwé wiså.Nangíng yèn durjånå wisané dumunúng ånå ing sakujúr badan(Bisa Lipan terletak dicapitnya, bisa kalajengking hanya terdapat di ujung ekornya, bisa ular hanya terdapat di gigi taringnya saja, tetapi manusia durjana seluruh badannya berbisa)

♥♥♥ Ajiníng dhiri iku dumunúng ånå ing lathi lan budi (Harga diri seseorang terletak di dalam ucapan dan budi pekertinya)

♥♥♥ Wóng iku kudu ngudi kabêcikan, jalaran kabêcikan iku sanguníng uríp. Wóng kang ora gêlêm ngudi kabêcikan iku prasasat sétan (Setiap orang harus berusaha melaksanakan kebajikan, sebab kebajikan itu sebagai bekal hidup. Orang yang tidak mempedulikan kebajikan adalah sebangsa setan)

♥♥♥ Ngèlmu iku kêlakóné kanthi laku, sênajan akèh ngèlmuné lamún ora ditangkaraké lan ora digunakaké, ngèlmu iku tanpå gunå (Ilmu diperoleh dengan usaha yang giat, walapun banyak ilmu jika tidak disebarluaskan dan tidak dimanfaatkan, ilmu tersebut tak kan berguna apa-apa)

♥♥♥ Wóng linuwíh iku kudu biså ngêpèk ati lan ngêpénakaké atiné liyan. Yèn kumpúl karo mitrå kudu biså ngêtrapaké têmbúng kang manís kang pêdhês, sêpêt, bisa gawé sênêngíng ati. Yèn kumpúl pandhitå kudu biså ngómóngaké têmbúng kang bêcík. Yèn ånå sangarêpíng mungsúh kudu biså ngatónaké kuwåså pangaribåwå kaluwihané (Orang punya kelebihan harus bisa mengambil hati dan menentramkan hati orang lain, jika berkumpul bersama kawan-kawan harus bisa menyesuaikan ucapan yang manis, yang pedas, yang sepet, bisa membuat gembira hati orang lain. Bilamana berkumpul dengan pendhita harus bisa berucap secara sopan dan baik. Bilamana berada di depan musuh harus bisa memperlihatkan wibawa dan kelebihannya)

♥♥♥ Åjå sênêng yèn dèn alêm, åjå sêngit yèn dèn cacad
(Jangan senang jika dipuji, jangan sakit hati jika dicela)



23:01:11
08:51

.

Part Time Lover

:

Call up, ring once, hang up the phone
To let me know you made it home
Don't want nothing to be wrong with part-time lover

We are undercover passion on the run
Chasing love up against the sun
We are strangers by day, lovers by night
Knowing it's so wrong, but feeling so right

If I'm with friends and we should meet
Just pass me by, don't even speak
Know the word's "discreet" with part-time lover





19:01:11
23:46

.

Good Love Gone Bad

:

It's happening so suddenly it's hurtin'
runnin' through our fingers now desertin'
we built it all on solid ground
but now it's not so certain
don't want to look into your eyes

and see our good love dyin'.
And all the pain and bitterness today
in every single promise we betrayed
the hurt we never noticed till it wouldn't go away

and if you look into my eyes
you're gonna end up cryin'

Good love gone bad
now all our dreams are broken
closing doors that once were open
knowing in our hearts that it's all over

still deep inside you know you wanna stay
but you can't bring back yesterday
when all the good we had is goin' so bad.


Good love gone bad
we stopped believin'
stopped the wanting, stop the needin'
singin' to ourselves that it was over
still deep inside I know I wanna stay
but it's so hard to go out separate ways
when all the good we had is hurtin' so bad


No good guys or no bad guys


Wrong or right
Sometimes things are not so black and white
You hold on till it kills you
or you finally see the light
And if you look into her eyes
nobody is tryin'.

Good love gone bad
now all our dreams are broken
closing doors that once were open
knowing in our hearts that it's all over


still deep inside you know you wanna stay
but you can't bring back yesterday
when all the good we had is goin' so bad.


Good love gone bad
we stopped believin'
stopped the wanting, stop the needin'
singin' to ourselves that it was over

still deep inside I know I wanna stay
but it's so hard to go out separate ways
when all the good we had is hurtin' so bad


No good guys and no bad guys after all
and all I really know
is I still love you.



Good love gone bad
now all our dreams are broken
closing doors that once were open
knowing in our hearts that it's all over


still deep inside you know you wanna stay
but you can't bring back yesterday
when all the good we had is goin' so bad.


Good love gone bad
we stopped believin'
stopped the wanting, stop the needin'
singin' to ourselves that it was over
still deep inside I know I wanna stay
but it's so hard to go out separate ways
when all the good we had is hurtin' so bad


19:01:11
11:17


.

Minggu, 02 Oktober 2011

WHEN WE TWO PARTED




by: George Gordon (Lord)
Byron (1788-1824)


WHEN we two parted
In silence and tears,
Half broken-hearted
To sever for years,
Pale grew thy cheek and cold,
Colder thy kiss;
Truly that hour foretold
Sorrow to this.

The dew of the morning
Sunk chill on my brow--
It felt like the warning
Of what I feel now.
Thy vows are all broken,
And light is thy fame:
I hear thy name spoken,
And share in its shame.

They name thee before me,
A knell to mine ear;
A shudder comes o'er me--
Why wert thou so dear?
They know not I knew thee,
Who knew thee too well:
Lond, long shall I rue thee,
Too deeply to tell.

I secret we met--
I silence I grieve,
That thy heart could forget,
Thy spirit deceive.
If I should meet thee
After long years,
How should I greet thee?
With silence and tears.



.

18:09:11
10:05



.

Life Is Like A Crossword Puzzle...




Doing crossword puzzles can teach a person a lot about living and solving problems. You start out with nothing but a long list of clues, and a grid in which you have to work in order to solve the problem. That's it.

If you just look at the puzzle, and do nothing, you won't get anywhere. The first thing you have to decide is where to start. Sometimes you may start with "one vertical" or "one horizontal". At other times, you have no idea what those two clues mean and you start somewhere else.

If you waited until you had all the answers when doing a crossword, you would never get started. You seldom have any idea of what the solution to any puzzle is, until you work at each clue, one at a time.

You soon find out that crossword puzzle clues can be tricky, since many words in the English language can mean many things, depending on how the word is used. You may spend a long time trying to figure out why, what you see as being the logical answer to the clue, doesn't work at all. Then finally, you discover that the clue has a meaning entirely different to what you thought it had.

Doing a crossword also teaches you to fill in gaps with your mind. Sometimes just one letter in an eight letter word gives you the clue that you need. Sometimes it doesn't. And if you are cautious, you might hold back making a decision until you have another letter or so, to confirm your suspicions.

Crossword puzzles also involve two important aspects of living.

The first is that of taking chances. Unless you risk filling in one part of the puzzle, you'll never get to the next part of it.

The second is that of realizing you've made a mistake and correcting it. It is frustrating to realize that what you've written down is wrong, and that you have to erase it, or just write harder over it, depending on whether you are using a pencil or a pen.

Nobody likes having to admit they were wrong, even when doing a crossword puzzle. But the more you realize your errors, correct what needs to be corrected, and get along with life, the more you will get done, and get done successfully in life.




14:08:11
04:21



.

Selasa, 31 Mei 2011

BB dari kacamata sosial seorang Danielle




BB dari kacamata sosial seorang Danielle
oleh Danielle Woro Prabandari pada 03 Februari 2011 jam 7:59

Seminggu ini sudah ada tiga teman yang tanpa tedeng aling-aling menanyakan nomor PIN. Saya agak terganggu tiap ada pertanyaan ini, mbok ya ditanya dulu saya pakai telepon genggam merk apa. Tapi mungkin saya yang menjadi aneh, karena pertanyaan itu mungkin sudah lazim. Salah sendiri hari gini gak pake BB? Hehehehehe…



Ah BB, betapa fenomenalnya dirimu…Saya masih ingat empat tahun yang lalu ketika bekerja di sebuah hotel elite di Jakarta. Saya baru melihat alat komunikasi ini digenggam oleh tamu-tamu saya. Pasti harganya mahal ya, wong bayar kamarnya aja empat jutaan. Tapi saya agak sebel juga, karena setiap keramahtamahan saya dibalas dengan tetap menunduk dan tatapan tertuju pada alat itu. Wah, saya dianggap invisible rupanya.



Hingga tidak beberapa lama Research in Motion mulai menancapkan bisnisnya di Indonesia, setiap hari para pejabat RIM sliwar-sliwer, datang dan pergi di hotel saya. Bahkan saya pernah dititipi selusin BB untuk diberikan ke sebut saja “Bapak A”. Sejak itu maka menjalarlah para pengguna BB di kantor saya. Dari sales marketing team yang memang wajib memakai BB sampai room attendant tidak lepas dari BB saat bekerja.



Secara sosial, saya menolak keberadaan BB ini. Dan ketakutan saya pun terjadi, semua orang yang berpapasan dengan saya di koridor menjadi seperti Zombie, berjalan sambil menunduk, tatapan terpaku pada BB di tangan. Pada saat saya menyapa, mereka mendongak sebentar, tersenyum sedetik, dan menundukan kepala kembali, seolah-olah tidak mau tertinggal satu detikpun aktivitas di dalam BB mereka itu. Terus terang saya jengkel, saya seperti invisible. Jabat tangan, tepukan kecil di punggung sudah diganti dengan aktivitas nirkabel seperti: “poke”, “ping”, atau “buzz”. Mereka adalah zombie dan saya hantu gentayangan di koridor. Hehehehehehe….



Wah hebat juga pemasaran orang-orang Research in Motion ini, BB menggurita dan merambah masyarakat secara lintas sosial dan budaya. Saya hampir saja membeli BB jika suatu sore tidak terjadi kecelakaan kecil itu. Pada saat saya selesai berbelanja, saya ditabrak seorang Ibu di depan gerai Kemchick. Saya tidak akan murka jika saya tidak melihat BB berwarna putih di genggaman Ibu itu. Dan pada akhirnya Ibu itu mendapat kuliah gratis tentang sosiologi dan saya mendapat bayaran permintaan maaf. Hahahahaha…. Coba bayangkan jika ibu itu sedang mengendarai mobil, bahayanya akan lebih besar bahkan bisa merenggut nyawa, hanya karena Ibu itu selalu BBMan (mungkin Ibu itu sedang arisan dengan cara BBMan, dengan begitu mereka jadi irit tempat dan biaya konsumsi)



Setelah kejadian itu, pikiran saya menjalar pada nasib generasi muda kita nanti (duh jauh amat yak?) Kalau para Ibu ini berat ke BBM daripada bersosialisasi langsung dengan anak, bisa jadi para balita nanti lebih cepat bisa mengetik daripada berbicara atau berjalan. Hehehehehe ekstrim memang. Silaturahmi secara spasial diganti dengan jaringan sosial tanpa kabel yang hanya 10x15 centi. Wuuuih begitu mengkerutnya kehidupan manusia sekarang ini. Ah saya rindu untuk berkunjung dan membawa buah tangan daripada sekedar menekan tombol “ping”, “poke”, atau “buzz”.



Ini adalah surat terbuka saya untuk para sahabat supaya tidak lagi bertanya berapa PIN saya. Karena saya tidak akan pernah menjadi pengguna BB. Hehehehehe…saya sudah melihat beberapa teman saya tersenyum kecut atau mengangkat alis dan menganggap saya gila. Tidak apa-apa, karena saya bukan bagian masyarakat yang gumunan (mengambil istilah mas Kris Budiman). Ah BB, betapa fenomenalnya dirimu.



"Long Live The Gumunans"



.

My Journey on Val's Day (Betapa kamu sangat kapitalis! Valentine, aku benci kamu!)




My Journey on Val's Day (Betapa kamu sangat kapitalis! Valentine, aku benci kamu!)
oleh Danielle Woro Prabandari pada 14 Februari 2011 jam 12:21

Sepuluh tigapuluh wita:
Terbangun karena natural calls
Aaaah...ini hari liburku maka kemalasan menjadi halal
sebagai fungsionaris moderat, aku menilik hanphone:
beberapa pesan senada Cinta
Ouw, Valentine? Lupa saya. Hehehehehe...
(mungkin bukan budaya)
berkewajiban sosial untuk membalas: tik tik tik...sent!
beberapa rupiah menguap untuk ucapan cinta
Hmmmm...otak membuka file orang2 yang kusayangi
(mantan pacar masuk hitungan? pssst! Rahasia!)

tik tik tik...sent! beberapa rupiah lagi
menguap untuk cinta (berusaha tidak mengeluh)

Sebelas empat puluh wita:
keluar kamar bertemu bapak dan ibu:
tidak ada ciuman hari valentine (sekali lagi mungkin bukan budaya)
Sambil ngemil kacang goreng & kopi, duduk di depan TV
acara musik tematik CINTA
Ibu duduk di sebelah utak atik tuts HP
kirim ucapan valentine ke teman2 (lho sama anaknya kok lupa?)

tik tik tik...sent! Yah...pulsa habis, gak bisa bales.
Mama di transferin pulsa yaaa....(d'oh!)


duabelas limatujuh wita:
Tanpa mandi dan gosok gigi, masuk kamar lagi (ingat ini hari libur saya!)
buka leptop dengerin winamp: lagu CINTA melulu...sowatgituloh?
Sandy Sondoro feat Glen Fredly: Lets say LOVE! mendayu-dayu....

Teringat jadi korban Valentine limabelas tahun yang lalu....
Beli coklat mau yang spesial tapi mahal,
coklat jago dianggap kampung (yang penting rasa coklat!)
Bunga di Kotabaru melonjak tiga kali dari harga hari biasa:
valentine jadi alasan utama.
Ke Gramedia: menelusuri rak kartu,
bingung cari ucapan yang paling spesial dan personal

Sementara dompet udah ngambek dipojokan tas:
"Saya sudah tidak bisa bernafas lagi!"



satu sebelas wita:
back to reality: hari itu saya jatuh miskin karena valentin
Yang ditaksir pura2 gak tau apa artinya coklat dan kartu:
Huh! Cowok Jogja yang NAIF!
Uang menguap bahagiapun tak di dapat. CINTA? apa lagi...



Up to now I am blackmailed by Valentine!
Still a victim but what can I say?

cinta seharusnya diberikan gratis!
tanpa bunga....apalagi cokelat dan kartu!


Canggu: 140220110221



.

Selasa, 24 Mei 2011

Blues di Bulan Maret

:just lift me from this pain oh Lord....



Jika menurutmu ini seperti secuil kue
maka kukatakan kepadamu bahwa ini tidak mudah
bahkan aku enggan mencicipi getirnya

Kamu bisa berkata ini akan cepat berlalu
percayalah bahwa ternyata ini sangat melelahkan
dalam kurun waktu yang sangat membosankan

Jangan coba katakan bahwa banyak hal lain
yang lebih penting daripada ini
karena jika iya, aku tidak membiarkan diriku
meringkuk di sisi ranjang
menikmati ngilu yang sempurna dan
melihat tubuhku membiru


:just lift me
from this pain
oh Lord....



.

Jengah Dalam Segelas Kopi (Kolaborasi Puisi Sinyo Manteman dan Danielle Woro Prabandari)




dalam cangkir kopi pagiku
getir masih setia larut bersama pekat hitam warnanya
masih sama seperti hari kemarin saja
...tentang rasa yang kusesap sedikitsedikit
tak lagi ada kejanggalan pada lidah yang sudah terbiasa


Maaf aku menyambutmu saat segala sesuatu terlihat serba salah
Kusodorkan secangkir kopi berharap manis tersesap
Tapi siapakah yang dapat mengatur kuasa hati?
saat lidah menjadi kelu dan senyummu terasa sembilu
dan kita hanya bisa duduk berhadap...an dengan secangkir kopi di tangan
menikmati pahit yang tak lagi janggal dalam ruang hampa yang membosankan....


barangkali memang tak pernah ada yang tahu
siapa yang bisa mengatur kuasa, lalu senyum berubah kaku
duduk berhadapan dengan cangkir kopi masingmasing
dengan samasama diam apa tak terlihat janggal?
oh, aku lupa bahwa kita kerap melakukannya, buk...an? samasama diam
sampaisampai mungkin kita mencoba membunuh jengah itu sendirisendiri


sepertinya waktu bukan milik kita
dan waktu memang enggan untuk kita miliki
rasarasanya aku ingin cepatcepat beranjak
tapi entah apa dari dirimu
yang membuatku terpaku
...dan aku masih dengan secangkir kopi, gelisah sendiri
: menyebalkan bukan?


bukankah memang seharusnya seperti itu?
senyawa kafeina dalam cangkir kita masingmasing
adalah pembuat gelisah
degup jantung yang tak lagi konstan
lalu pikiran yang entah mengawang kemana
...seperti memang tak semestinya ada di sini
pun sama denganku, enggan beranjak
meski sebenarnya, aku ingin segera pergi
tapi tanganku melekat pada cangkir kopi ini


Adakah tombol yang bisa kutekan untuk mempercepat waktu berlalu?
Aaaaaarrrgh!!! aku ingin cepat-cepat pergi dari sini!
Aku begitu jengah! Aku begitu gerah!
bukan karena kamu atau kopi ditangan! aku perlu hujan!
Tapi waktu memberiku pancaroba......

ah, kau, yang benar saja
walaupun kau cari di kolong meja
atau di saku bajumu pun
tak akan kau temukan tombol itu
kecuali kau larutkan sejumput kesal
...dan sekelumit serapah pada cangkir kopimu
lalu hempaskanlah dengan teriakan
mungkin arakan awanawan segera datang
menyiram gerahmu dengan hujan
baru kau bisa melangkah tinggalkan jengah itu


Ceruk dalam palung jiwa
Retak memanjang di sudut pancaroba
Hibernasi diri bukan solusi
Meski meringkuk terlipat
Masih juga badai kencang menghantam kuat
...Hanya menunggu waktu
Untuk beranjak menyambut musim baru
Tenggelamkan diri dalam dimensi lain paralel kehidupan...
begini saja, bagaimana jika kita samasama beranjak
tinggalkan segala jengah di meja ini
biar dingin sedingin cangkir kopi kita yang sudah tiris
aku tak akan menatap punggungmu setelah ini
dan baiklah, akan kulewati waktu untuk musim berikutnya
...


yah, kita tinggalkan jengah dan sumpah serapah
dimeja ini hanya ampas kopi dah pahitnya hidup
kita akan beradu punggung
dan berlalu hingga musim berikutnya...




.

Selasa, 23 November 2010

Mikhael





REVELATION 12:7-9

7 Et factum est prælium magnum in cælo : Michaël et angeli ejus præliabantur cum dracone, et draco pugnabat, et angeli ejus: 8 et non valuerunt, neque locus inventus est eorum amplius in cælo. 9 Et projectus est draco ille magnus, serpens antiquus, qui vocatur diabolus, et Satanas, qui seducit universum orbem : et projectus est in terram, et angeli ejus cum illo missi sunt.


7 And there was a great battle in heaven: Michael and his angels fought with the dragon, and the dragon fought, and his angels. 8 And they prevailed not: neither was their place found any more in heaven. 9 And that great dragon was cast out, that old serpent, who is called the devil and Satan, who seduces the whole world. And he was cast unto the earth: and his angels were thrown down with him.


7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, 8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. 9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.




dewata:
11 Oktober 2010
jam 14:30



.

DOA KEPADA SANTO MIKAEL




PRAYER

Holy Michael, the Archangel, defend us in battle. Be our safeguard against the wickedness and snares of the devil. May God rebuke him, we humbly pray; and do you, O Prince of the heavenly host, by the power of God cast into hell Satan and all the evil spirits who wander through the world seeking the ruin of souls. Amen.




DOA

Santo Mikael, Bantulah dan lindungilah kami dalam perang melawan kejahatan dan tipu daya setan. Kami mohon dengan rendah hati kiranya Allah menghukumnya. Dan engkau panglima bala tentara surga, dengan kekuatan Ilahi, usirlah kembali ke dalam neraka, setan dan roh jahat lainnya yang berkeliaran di atas bumi hendak membinasakan segala jiwa. AMIN.


dewata:
09 Oktober 2010
jam 21:15





.

Minggu, 24 Oktober 2010

Beragama Belum Tentu Berakhlak Baik




Apakah dengan saya beragama itu menjamin saya berakhlak baik? Saya berani menjawab tidak menjamin. Bahkan akhlak dan agama tidak berbanding lurus dalam diri saya sebagai manusia, masing-masing punya urusannya sendiri-sendiri (bahkan seringkali bentrok di bathin saya). Dibawah ini adalah sharing iman saya tentang akhlak dan agama:

Suatu malam ketika saya sedang Malas On Duty, seorang pria Jepang tergopoh-gopoh sambil memegangi tangannya. Jejak darah berceceran dari pitu masuk hingga area lobby. Rupanya telapak tangannya terbelah karena dia harus menahan pedang yang digenggam oleh seorang penjambret yang berusaha menjambret tas istrinya.

Seketika saya membawa pria jepang itu ke rumah sakit. Seperti yang sudah-sudah terjadi di rumah sakit manapun di Indonesia, pria Jepang itu ditangani sekedarnya dan diwajibkan memenui kelengkapan administrasi untuk mendapatkan perawatan yang lebih "serius". Proses administrasi tersebut terhenti pada kolom agama. Saya bertanya, "What is your religion?" Pria Jepang itu menggeleng lemah. Dia menjawab,

"Di negara kami, pemerintah tidak mewajibkan warga negaranya untuk beragama, tapi negara kami aman. Di negara Anda semua orang harus beragama, tapi tiap orangnya saling menyakiti."


Seketika saya terhenyak, bathin saya tercabik. Malu itu sudah pasti. Padahal dia dalam keadaan lemah dan tatapan kosong, bicara dengan lembut dan tanpa emosi. Khas orang Jepang. Tapi saya tidak tahu di dalam bathinnya terlukis sebongkah kekecewaan. Mungkin.

Dari sekelumit kisah diatas tanpa harus saya ceritakan detilnya (saya akhirnya menulis sekenanya agama yang dia anut dan saya menulis: (possibly) Bhuddist...) saya mendapat pelajaran yang sangat berharga dari peristiwa ini. Bahwa agama tidak berbanding lurus dengan perbuatan kita, contoh kasus, orang yang menjambret tadi pasti di KTP-nya punya agama. Sementara keamanan yang dikeluhkan pria Jepang tadi, itu jadi urusan negara saja, saya tidak mau pusing (maaf, seharusnya itu juga menjadi tanggung jawab individu sih, tapi sangat menyenangkan untuk saat ini jika saya menyalahkan aparat negara *nyengir)

Agama bisa jadi hanya label, pagar, atau bungkus yang masih bisa dilepas, diterobos, dan dibuang ketempat sampah pada saat sisi kemanusiaan tergantikan dengan naluri (bentuknya bisa bermacam-macam: naluri untuk bertahan hidup, berbuat jahat, berbuat mesum, atau mau naluri menjadi munafik juga boleh) Tapi yang pasti, kita tidak bisa bohong sama kata hati, hati nurani, spiritual kita yang tak henti-henti mengingatkan tentang kebenaran dan kebaikan. Hanya saja suara peringatan tersebut kadang begitu lemah, terhimpit oleh berbagai kepentingan, jadi jarang terdengar.

Belajar memperkaya spiritualitas dengan kebaikan dan etika sepertinya tidak perlu sampai ke Yunani. Kita tinggal mengunjungi bathin kita dan berkaca pada realitas disekitar kita. Banyak pelajaran yang bisa kita petik. Sesekali tengoklah sisi spiritual kita. dengan rendah hati kita berkunjung dan minta maaf karena kita jarang merawat dan menyuburkan nurani. Saya jadi teringat kalimat yang terus menerus saya ucapkan sejak jaman kuliah dulu. Dan kalimat ini yang membuat saya diusir dari kelas Filsafat khususnya mata kuliah Pengantar Logika I (inget banget deh)

"Lebih baik saya menjadi Atheist tapi saya Humanist daripada demi nama Allah saya membunuh manusia"

Saya pikir Tuhan juga tidak akan setuju dibela dengan cara seperti itu....


dewata: sofitel seminyak
Saturday, October 23, 2010


.

Kamis, 21 Oktober 2010

Devini Love



Cinta apa ini Tuhan?
Aku yang hanya setitik debu
telah Kau bahagiakan ...

dewata:batavia
04041414:
23:22:12

.

memelukmu dalam kasih



Sekalipun aku dapat berkata-kata
dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
aku sama dengan gong yang berkumandang
canang yang bergemerincing

marilah kita saling mengasihi,
sebab kasih itu berasal dari Allah
setiap orang mengasihi lahir dari Allah
mengenal Allah

cinta itu adalah kekuatan dalam bersabar,
kasih itu bermurah hati
tiada memegahkan diri penuh sombong,
tidak melakukan langkah kasar,
tidak mementingkan kepentingan diri,
tidak mudah marah serta mengerti
akan makna kesalahan

Kasih tidak akan pernah gagal.
Hanya Tuhan yang memperkenankan


dewata, oct 21`10
21:32:09


.

Sabtu, 25 September 2010

Beata*



: Trumbu Karang Alam

Ini sebuah injil cinta yang paripurna
Sesuatu yang menguatkan keyakinanku
Bahwa dari semua kisah hidupku ini
Engkau akan menjadikanku disebut: “Yang Berbahagia”

Diposting oleh danielle di 8:31 PM


.

Sabtu, 04 September 2010

Layla Tov



Selamat malam ya Rabbi,
Lelahkah kau hari ini?
Baiklah rehat sejenak dan kita bicara

Apa yang sudah kubuat hari ini ya Rabbi?
Engkaulah penyelidik segala hati
Pengakuanku adalah tobat

Untuk melebur segala dosa yang kulakukan hari ini
dan sepanjang hidupku
Untuk menyucikan segala kebaikan yang kuperbuat dalam segala kelemahanku
dan sepanjang hidupku
Untuk mengejar kebaikan yang seharusnya sudah kulakukan sekarang
dan sepanjang hidupku

Layla Tov ya Rabbi
Malam ini menggemintang
Muliamu adalah terang


Saturday, September 04, 2010
dewata:canggu: 2:52 AM

.

Jumat, 13 Agustus 2010

Seuntai Rosario Untuk Sebuah Awal



Butiran doa yang merangkai sebuah harap
Zikir pada setiap tarikan nafas
Inilah awal dari rangkaian peritiwa

Gembira karena kabar sukacita
Kita telah dipertemukan
Semoga Tuhan mengijinkan
Tiap jejak kaki kita
adalah catatan perjalanan

Sedih saat tantangan hidup mendera
Tapi beban tetap dipanggul bersama
Pasrah hati. ikhlas dan rela
Tanpa keluh kesah dan prahara
Percaya bahwa ini akan segera berakhir dengan suka cita

Mulia bagi siapa saja yang diberkati
Hadiah untuk semua cinta, kasih, dan sayang yang kau beri
Dari satu-satunya sumber kasih sejati
Seperti mata air yang tak akan berhenti
Tuhan sendiri yang akan menjaga setiap hati

Terang akan segera kita jelang
Jalan kasih dan sayang
Hati menjadi rumah tempat kita pulang
Kembali pada janji yang terpancang
Masuk pada pintu ruang yang terang dan lapang


Hanya Tuhan yang memperkenankan: 04041414
: prabandari in love
Tuesday, June 29, 2010



.

Jumat, 02 Juli 2010

Kawasan Canggu: Mirroring Nitiprajan "Riwajatmoe Doeloe"




Kawasan Canggu: Mirroring Nitiprajan "Riwajatmoe Doeloe"
: dalam sebuah tulisan : prabandari


Sahaya baru saja berkendaraan menyusuri Jalan Canggu Club di dekat rumah. Kawasan ini sebenarnya bukanlah kawasan wisata utama. Di jalan ini yang ada adalah persawahan, dengan beberapa petak villa di tengahnya, dan diselingi oleh beberapa rumah penduduk. Bisa dibilang kawasan ini belumlah elit dan masih kategori suburb. Jalannya pun penuh lobang dan gundukan polisi tidur yang tingginya seenak hati. Kabar angin yang sahaya dengar, persawahan ini pun sudah berstatus disewakan atau dijual untuk dibangun villa.

Sebuah momentum baru yang sahaya alami adalah setiap berpapasan dengan pengendara mobil dan motor, hampir semua dari mereka adalah ras "Kaukasia", kalau toh ada gadis belia lokal yang berkendara, mereka bersolek dengan hanya kutang dan sarung pantai dengan kacamata yang cukup lapang menudungi separuh wajah mereka. Rambut dibiarkan terhempas angin tanpa helm. Atau pemuda lokal yang legam dengan papan surfing bergantung di samping motor mereka. Sahaya seperti merasa berpijak pada ruang dan waktu yang salah. "Apakah ini Indonesia? Kok sepertinya malah sahaya yang menjadi orang asing?" Sahaya bukanlah orang hipokrit, tapi saat berhadapan dengan momentum ini, jujur sahaya gegar budaya. Hehehehehe....

Tapi sesaat sahaya terseret pada kala yang lampau di sebuah daerah di Jogjakarta beberapa dekade yang lalu: Nitiprajan...yah daerah ini paling tidak sebelum pariwisata menjamur di kawasan ini, bersuasana mirip dengan Canggu yang baru saja sahaya lihat. Ah, Nitiprajan Riwajatmoe Doeloe...

dewata : canggu
02:07:10 :: 12:27

.

Kamis, 01 Juli 2010

Canggu-Batu Belig-Seminyak-Batu Belig-Canggu




View di siang hari sooo adorable,
tapi di malam hari sooo nightmare!
:Petugas penerangan jalan,
tambahin lampunya dooonk

Aspal yang bolong-bolong serasa Off Road
:Petugas PU, ditambal dwooonk

Sepanjang perjalanan di malam hari
banyak anjing liar berkeliaran,
dan beberapa kali diuber sama salah seekornya!
Terutama di sepanjang Jalan Pantai Brawa.
:Dinas karantina hewan katanya mau ngadain
"penertiban" untuk mengurangi wabah rabies???

Gak ada pom bensin buka 24 jam
bahkan untuk yang eceran sekalipun!
: dalam situasi darurat tangki bensin menipis
seperti tadi malam,
sahaya betul-betul putus asa...

Betul-betul penuh warna
tinggal di daerah subur ini...
yah,
sahaya hanya bisa mensyukuri
nikmatnyah!


Catatan Perjalanan:
Canggu-Batu Belig-Seminyak-
Batu Belig-Canggu : prabandari
01:07:10 :: 05:21

.

bagiku dirimu rosario hidup




: prabandari

segala warna dan rasa mendekapmu,
gembira dan sedih menyiratkan kemuliaan
dalam terang kasih dan sayang

bagiku dirimu rosario hidup,
dalam rangkaian peristiwa


dewata: batavia
29:06:10//20:17

Kamis, 17 Juni 2010

TRIDUUM*



Kamis:
Ellai Lama Sabakhtani?
Illahi kenapa kau tinggalkan aku?
Ini bukan duri menikam batu
Tapi duri merecah picah
Lelah mustaka tercacah
Perih merih
berkilau peluh darah

Jumat:
Delibera Nos Domine
Bebaskan jiwaku yang terkekang
Tersakiti dan terkhianati
Meregang pedih pada sahabat

Sabtu:
Iesus Nasareum Rex Iudareum!
Salam wahai raja yang tertolak!
Ajari aku untuk menerima oleh karena penolakan



* Triduum: Tiga hari sebelum hari raya bagi orang katolik

"SELAMAT MENJALANI PEKAN SUCI SEMUANYAAAAAA"


28 Maret 2010 : 11:01

Bayu dan Tirta



“Angin bertiup ke mana ia mau dan engkau mendengar bunyinya
tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi”

: Dan kau sebut dia BAYU
hanya kaurasakan sentuhan sepoinya untuk sesaat
Mengendap pada malam
Menyublim dalam bulir embun

Dan mengangkasa dijemput mentari
Berkumpul, bercengkrama dan berarak
Hingga kau hitung jatuhnya hujan yang tak kunjung henti
dan ia pun pergi sebagai TIRTA


21 Maret 2010 : 01:38

“Adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi”.



Aku tahu bahwa adaku menjadi berkat
Dalam desau suara lirih aku mendengar
Tapi bilakah permainan ini akan menuju pada damai?
Karena kita tidak pernah bisa berpegang pada kuasa hati
Tempat Sang Maha bertahta dan tersakiti
Haruskah aku tinggal? Kala kau belenggu aku dengan batu
PERGI: adalah kata yang menjadi
Maka terjadilah atas restu Allah...

21 Maret 2010 : 01:09

The Death of a RAINBOW



Kopi adalah awal mula percakapan makna
Warna senja yang menyusup diantara bisik kemerahan
Sambil bersijingkat, rintik air menari dan meliuk tanpa kata
Berujung pada getar takjub yang takkan teruraikan
Selanjutnya?
...
...
...

Selayaknya pungkasan hujan
Sapuan cinta warna warni pelangi
Yang muncul sekejap
Dan setelah itu menguap
...
...
...

: MATI

QUI PRIDIE QUAM PATERETUR*



*Sesaat sebelum ia menderita...
Mata yang tertuju pada rentang batas yang sempit
Rambut kelimis mirip drakula
Ujung dagu terdongkrak, seolah congkak

Confiteor! Pada trinitas di surga
untuk hatimu yang kau letakkan di ujung langit
bahwa perkara ini bukan lagi milikku
biar abaku menimbang laraku

Sabda pun keluar dari mulut api
merakit mantra merajut petaka
dan ledakan amarah menjadi nyata
Dominus Vobiscum,
semoga Tuhan besertamu!


7/17/09 : Mother Nature
20 Maret 2010 jam 20:18

Dari Nona Ingrid: DUNIA INI MEMANG




Dunia Ini Memang
: Danielle Cemen Prima Vega Ebong Capella Marquez


Dunia ini memang fatamorgana,
seringkali kita tertipu gelora yang melenakan, begitu
kekasihku bilang. Absurd bukan?

Ya, tapi mencintai sepanjang hati,
bagaimana mengukurnya?
Kita selalu saja tiba-tiba sudah patah
ditemukan dalam penyerahan yang pasrah
pada dekapan yang seringkali teramat mahal untuk bisa
kita jamah.

Berdoa saja bukan apa-apa,
hanya sekedar penyegar bagi jiwa yang lelah
juga tubuh yang merenta kesepian parah.
sedang tanpa menunggu, usia tetap saja melaju.

Lalu kenangan,
ketika kau tinggalkan, mereka berdiam di balik helai rambut
ketika kau cari, mereka mengabur di pelupuk mata.

Dunia ini memang terlalu besar buat kita rengkuh seutuhnya
terlalu kecil untuk sembuhkan pedih yang menusuk
terlalu sederhana untuk diisi tak ada apa-apa
terlalu istimewa buat yang biasa

seperti kita

yang berbekal kuas lalu saling melempar warna
pada pintu layar pekan menjelang
saat rindu kita bertaut di salah satu titik kerdil dunia ini.

aku tak sabar menemuimu


Yogya, 23 Okt 2007
Njith, bta ti tau lu ada buat puisi buat bta.
I miss you so much! Thank you, and I love you!

Tuesday, October 23, 2007

Magnificat (Doa Syukur karena aku masih bernafas pagi ini)



Salam kepadaMu hati terkudus

Kupandang hanya kepadaMu,
Engkau bintang hiburan dan cahayaku.
Jadikanlah hatiku milikMu seluruhnya
dan kuatkanlah aku untuk berbuat kebaikan hari ini.
Janganlah biarkan aku dipisahkan dari padaMU,
Sembunyikanlah aku dalam lukaMu
Disitu aku mau berdoa, berkurban,
menderita, bahkan mati untukMu
Setiap hatiku berdenyut hari ini,

aku memperbaharui diriku
dan menyerahkan diriku sepenuhnya padaMU
Semoga setiap denyutan hatiku menyerukan
bahwa Kamu adalah segalanya
Kedalam cintaMu kuserahkan semua orang
yang terdekat padaku dalam CINTA
Peliharalah mereka jiwa dan raga
agar tak satupun dari mereka jauh dariMU

Sekarang berilah aku berkat pagi
yang menahbiskan aku bagiMU,
sertailah aku dalam segala jalan.

Magnificat
(Doa Syukur karena aku masih bernafas pagi ini)


12 Maret 2010 : 22:02
Orang bilang aku seperti malaikat
Tapi siapa yang menjadi malaikat untukku?
Selama ini aku menolong diriku sendiri
Kuulangi perkataanku: S.E.N.D.I.R.I.

sekali lagi :

Orang bilang aku seperti malaikat
Tapi siapa yang menjadi malaikat untukku?
Selama ini aku menolong diriku sendiri
Kuulangi perkataanku: S.E.N.D.I.R.I.

dua kali lagi :

Orang bilang aku seperti malaikat
Tapi siapa yang menjadi malaikat untukku?
Selama ini aku menolong diriku sendiri
Kuulangi perkataanku: S.E.N.D.I.R.I.

12 Maret 2010 jam 11:40

Menjadi Katolik Itu Nggak Gratis??

Saya mau share pengalaman yang saya alami pada hari Minggu kemarin. Saya menemani Papa dan Mama menjadi wali baptis di acara baptisan anak di Katedral Roh Kudus Denpasar. Pada akhir sesi acara, seorang katekis mengumumkan bahwa stipendium harap dimasukkan ke dalam amplop dan dikumpulkan kepada bapak tersebut untuk diberikan kepada Pastor. Pada detik itu juga ada penolakan dalam bathin saya.

Reaksi ini tidak hanya mewakili diri saya sendiri, tapi saya melihat para orang tua baptisan itu berasal dari latar belakang ekonomi yang beragam. Saya melihat ada orang tua bayi yang berasal dari etnis Indonesia Timur dengan pakaian yang sederhana, dan saya yakin mereka mengusahakan stipendium dari kekurangannya (Markus 12:41-44)*. Saya juga melihat ada bayi dari golongan etnis lain yang orang tuanya, tampak dari penampilannya, cukup berada. Dan saya pun yakin mereka akan memberikan stipendium dari kemampuan mereka. Yang saya tidak setuju dan bereaksi keras terhadap kejadian ini adalah tidakan katekis tersebut yang memfokuskan pelayanan pada stipendium semata. Telinga saya risih mendengar pengumuman stipendium tersebut, seolah-olah itu dalah sebuah pungutan wajib. Saya, jika saya bukan seorang katolik dan menjadi katekumen, maka saya akan bertanya,” oh jadi kalau mau baptis aja bayar? Jadi Katolik gak gratis dwooonk??”

Kita diajarkan bahwa dasar utama iman katolik adalah cinta kasih dan pelayanan. Jadi fokus utama dari katekis tadi seharusnya pelayanan BUKAN stipendium. Pelayanan terhadap umat di gereja seharusnya GRATIS!!! Pentingkah “stipendium untuk pastor”? Untuk Gereja sekelas Katedral Roh Kudus Denpasar, kesejahteraan Pastor sudah dipenuhi. Hidup mereka sangat dimuliakan dengan berbagai fasilitas. Puji syukur atas rejeki jasmani yang di berikan. Kecuali pada acara baptisan itu pastor harus menempuh perjalanan jauh, menyeberang sungai, berjalan kaki, dan segala perjuangannya yang luar biasa untuk melayani umatnya. Dan, sekali lagi, stipendium bersifat persembahan umat kepada Tuhan Allah, diberikan dari kebulatan, kerelaan hati, dan kemampuan kantong umatnya, ya to?


*…”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”


08 Maret 2010 jam 21:11

Saudari maut dan kekasih jiwa



Maut selayaknya seorang saudari
Dan jiwa kita adalah kakasih
Mampukah kita merengkuh mereka
Kala saudari menjemput kekasih
Dan mereka bertemu di langit keemasan
Ternyata kita tidak melulu berjalan sendiri..

20 Februari 2010 : 2:20

noche sentimental




kini hidupku sudah terfragmentasi
menjadi potongan potongan yang menyebalkan
dan konstruksi sosial ini
aaah, betapa ini menjadi sangat membosankan

terlebih malam
saat dingin menyelubungi kulit
aku hanya bisa diam
sendiri tiba-tiba sarasa sulit

20 Februari 2010 : 01:59

Membendung hidup



Aku sudah mencoba menampung arus hidupku
dalam ember-ember kecil
Agar suatu ketika dapat kucurahkan
pada pribadi yang kerontang
Namun ternyata hidup memiliki alurnya sendiri
Semua yang mengalir tak dapat kukendalikan
Dan kantong-kantong kekacauan akan selalu ada



*mungkin aku perlu bendungan?


20 Februari 2010:1:38

di Serambi Sulaiman



Aku menyambangimu saat aku begitu gersang
Telaga hati yang kucecap terasa begitu pahit
Terlampau banyak empedu yang telah kutelan
Di tangan kiriku terselip pedang kebohongan
Di tangan kananku kugenggam ranting-ranting puisi
Yang baru saja kutebas habis
Siapa yang mampu menimbang neraca kekecewaanku?
Bahkan Dewata pun seringkali berlaku timpang
Diakhir pengembaraanku aku tiba di serambimu
Semoga aku beroleh kebijaksanaan

20 Februari 2010 : 1:26

Litani Danielle



Untuk Ruang Hampa yang membosankan.....
Sabarkanlah Kami

Untuk Ketidakpastian yang berbuah Syak Wasangka.....
Murnikanlah Kami

Untuk segala Makian yang terlontar tanpa sebab.....
Maafkanlah Kami

Untuk Segala Hal yang menyakitkan
yang berujung pada keraguan cinta......
Tahirkanlah Kami


10 Februari 2010 : 22:59

The More You Ignore Me, The Closer I Get*



: waiting the boredom

Kau berlabuh dalam bentang darat yang rumit
Maaf, penandaan ini menjadi begitu sulit
Kau hanya akan membuang waktumu
Karena waktuku berlalu lebih cepat daripada torak
Dan berakhir tanpa harapan
Kau boleh menyusup ke dalam mimpiku
Tapi saat fajar melebur mimpi,
Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang
Tak kulihat adamu dalam rentang pandang yang suram
Siapakah gerangan kau manusia?
Kau datangi setiap pagi dan kau uji setiap saat
hingga kujemu tak mau lagi sendiri

*Dan kau melantunkan
Morrissey bangsat itu
penuh jumawa!

I've Learned....



I've learned that no matter what happens, or how bad it seems today, life does go on, and it will be better tomorrow.

I've learned that you can tell a lot about a person by the way he/she handles these three things:
a rainy day, lost luggage, and tangled Christmas tree lights.

I've learned that regardless of your relationship with your parents, you'll miss them when they're
gone from your life.

I've learned that making a living is not the same thing as making a life.

I've learned that life sometimes gives you a second chance.

I've learned that you shouldn't go through life with a catcher's mitt on both hands; you need to be able to throw some things back.

I've learned that whenever I decide something with an open heart, I usually make the right decision.

I've learned that even when I have pains, I don't have to be one.

I've learned that every day you should reach out and touch someone. People love a warm hug, or
just a friendly pat on the back.

I've learned that I still have a lot to learn.

I've learned that people will forget what you said, people will forget what you
did, but people will never forget how you made them feel.”


16 November 2009 :: 22:53

212 Degree



At 211 degree, water is hot.
At 212 degree, it boils.
And with boiling water,
comes steam.

And steam can power a locomotive.
One extra degree makes all
the difference.

And the one extra degree of effort
in business and in life...

separates the good
from the GREAT!


13 November 2009 : 6:40

être moi*



*adalah aku

Jika aku masih berdiri di titian ini,
Siapa yang harus dipersalahkan
kala aku enggan meneruskan langkahku?
Aku pernah ditempatkan dalam gua yang gelap
Atau dihadapkan pada singa yang lapar
Tak seorangpun memiliki legitimasi atas diriku!

Adalah aku dan hanya aku yang harus menyelesaikan
segala perkara hingga sampai pada ujung titian
Terimakasih sudah berlelah ambil bagian
menyusun diriku dalam wujud kemanusiaan
Adalah aku dan hanya aku yang letakkan hidupku
Semoga ini bisa menjadi sapaan manis bagimu!


09 November 2009 : 03:30

Segelas Dawet untuk Sebuah Cinta



Aku menawarkanmu dawet
untuk kau cecap manisnya
Kau teguk hingga tandas
hingga kau temukan didasar gelas
: Aku yang menjadi ampas

04 November 2009 : 5:35

Confuconscious



I must admit that this very thought alarms me.
I am leaving out a great deal
to get to what essential to me.
Life is so short and we do not have time
to pronounce any damning judgment on love.
We are free to hope for a life,
but we are not free to treat
each other and ourselves badly.
What if death puts an end
to all agony of soul at
the moment it severs consciousness?

Danielle's Agony



My wound,

inflicted when my relationship with the man
i lived with was brought to an end
It would not heal either...
At first it was inflamed and terribly painful
But then it festered and I grew less sensitive to pain
But the position grew more and more hopeless

However,
I changed my views, in my heart,
i would have given epicure the prize.
The good is easy to attain.
The frightful is easy to bear.
Why should we seek
for anything else?
Why should we reach
for something that may not exist?

30 Oktober 2009 : 21:10

Ja'o Bhai Be'o*Ja'o Bhai Be'o*



Nona, saya tidak mengerti
Siapa yang menciptakan pertemuan?
Kita duduk pada sebuah sudut
Aku melampar kata dan kita bertukar tawa
"Rokokmu kayak supir bis!"

Nona, kubangan cinta itu hampir kering
Dan airnya sedikit keruh
Lihat Nona,ada lumut disana-sini
Batu yang licin menunggu kita untuk tergelincir
Rentang rasa bergelayut kian kemari

Nona, kita sudah melalui semua langit
Bersama menyusuri "Bumpy Road"
Melakukan banyak perkara dengan gila
Paru babi terbelah dan darah tercurah
Pada saat itu kutahu kau anugerah Allah

Nona, saya tetap tidak mengerti
Siapa yang menuliskan skenario perpisahan?
Aku sedang duduk di sebuah sudut
Rindu kita melempar kata dan tawa
"Nona, beta sekarang sedang menagis..."

*Ja'o Bhai Be'o: saya tidak mengerti
(bahasa Bajawa, Flores)
Beta mau polo! Huaaaaaaaa.....

21 Oktober 2009 jam 5:55

Syariat Versus Syahwat



: Kado Pernikahan Untuk Berondong Kumat

Apakah niatanmu untuk berkawin selain syariat?
Idealisme berbalas dengan syahwat
Jangan lupa minum ramuan madura biar kuwat!

15 Oktober 2009 jam 23:53