Filioque
Sang Putera…
Pemuda itu berencana sesuatu yang sungguh sempurna
Martir cinta yang enggan menyerah seperti prajurit berbaju jirah
Sang Putera dipuja untuk mengukir cerita pada semesta alam
Tampanmu adalah anggur yang memabukan setiap jiwa jelita yang hanyut
Perjamuan rindu pada setiap hati yang mendambamu untuk berpaling
Dan aku disudut ruang dengan segala dengki aura sihir tak berdaya
memandangmu sebagai makhluk yang paling naïf, sang putera yang maha
Credo
Percaya…
Mantra yang kau lontarkan untuk aku percaya, tercecap seperti anggur murahan
Pada hidup sempurna yang kadang hanya khayal semata
Sabda apa yang bisa mematahkan semua kepahitan hati yang terus menerus tergerus
Tidak sadarkah kau pemuda yang jelita, aku adalah pendeta wanita
Aku memimpin hidupku sendiri sejak waktu melupakannya
Terpuruk bahkan meratap untuk rasa kecewa adalah sebuah kekonyolan
Jangan pernah menilaiku murni, karena itu adalah kesalahan yang paling suci
Aku pendeta wanita yang terlahir dengan sayap jiwa,
terangkat oleh sebuah sumber kekuatan cinta
banjarmasin,
sunday, February 12,2012
.
Vade Retro Satana
Enyahlah Kau Iblis wanita…
Aku pendeta wanita yang terlahir dengan sayap jiwa,
terangkat oleh sebuah sumber kekuatan cinta
Aku perwalian dunia dari energy pelangi ilahi,
misteri jiwa menjadi manusia terjadi melalui rahimku
misteri jiwa menjadi manusia terjadi melalui rahimku
Duduk disinggasana antara pilar gelap dan terang,
dikepalaku bola dunia dengan mahkota bertanduk
dikepalaku bola dunia dengan mahkota bertanduk
Tubuhku tersembunyi, tapi wajahku tersibak,
aku tak takut menatap ke atas pada citra alam yang utuh
aku tak takut menatap ke atas pada citra alam yang utuh
Gulunga kitab suci ditanganku dan terangkat ke surga,
pada bulan sabit tubuhku bersandar
pada bulan sabit tubuhku bersandar
Aku mencipta dari ketiadaan, dari rahim ketidakterbatasan,
maka kehampaan melahirkan segalanya
maka kehampaan melahirkan segalanya
Kutuk dan musnahkanlah aku karena menciptakan
kehampaan dari kenyataan dan harapan
kehampaan dari kenyataan dan harapan
Ite, missa est
Pergilah, tugas perutusan telah diberikan
Perjalanan yang awalnya penuh harapan dan ucapan syukur melingkupi
Berharap pada perjamuan altar yang dingin bertengger dengan angkuh
Untuk sebuah berkat yang seharusnya mudah terucap namun rintang menyilang
Hanya bisa bergantung pada tugas perutusan yang begitu sulit dipahami
Dominus vobiscum terdengar seperti janji surga yang takkan pernah digenapi
Jika Tuhan beserta kita mengapa semua tampak sangat membosankan dan sulit digenggam
Syukur yang tak sempurna…berubah caci maki tak berguna… maka : pergilah!
banjarmasin,
sunday, February 12,2012
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar