Kamis, 17 Juni 2010

Dari Nona Ingrid: DUNIA INI MEMANG




Dunia Ini Memang
: Danielle Cemen Prima Vega Ebong Capella Marquez


Dunia ini memang fatamorgana,
seringkali kita tertipu gelora yang melenakan, begitu
kekasihku bilang. Absurd bukan?

Ya, tapi mencintai sepanjang hati,
bagaimana mengukurnya?
Kita selalu saja tiba-tiba sudah patah
ditemukan dalam penyerahan yang pasrah
pada dekapan yang seringkali teramat mahal untuk bisa
kita jamah.

Berdoa saja bukan apa-apa,
hanya sekedar penyegar bagi jiwa yang lelah
juga tubuh yang merenta kesepian parah.
sedang tanpa menunggu, usia tetap saja melaju.

Lalu kenangan,
ketika kau tinggalkan, mereka berdiam di balik helai rambut
ketika kau cari, mereka mengabur di pelupuk mata.

Dunia ini memang terlalu besar buat kita rengkuh seutuhnya
terlalu kecil untuk sembuhkan pedih yang menusuk
terlalu sederhana untuk diisi tak ada apa-apa
terlalu istimewa buat yang biasa

seperti kita

yang berbekal kuas lalu saling melempar warna
pada pintu layar pekan menjelang
saat rindu kita bertaut di salah satu titik kerdil dunia ini.

aku tak sabar menemuimu


Yogya, 23 Okt 2007
Njith, bta ti tau lu ada buat puisi buat bta.
I miss you so much! Thank you, and I love you!

Tuesday, October 23, 2007

2 komentar:

  1. Trumbu Karang
    ternyata:: sesuatu yang belum tuntass walaupun menyatu waktu kian purba, tetap harus ditetakkan...
    20 Maret jam 6:14

    BalasHapus
  2. Maria Ingrid
    I love you too Dan, thank u juga sudah menemukan puisiku buat si Petak Tujuh ;D
    21 Maret jam 20:04

    BalasHapus