Rabu, 16 Juni 2010

Perempuan Pembawa Gelap dan Lampu Penerang Jalan



Pada setiap malam pekat
Sepasang kaki terseok lambat
Menyibak debu melontarkan caci maki
Apa yang kukerjakan di jakarta hingga malam begini?

Bapak tua penjaga portal dan pengusaha warung tegal
Saling melempar cerita dan meramu kisah gombal
Lirik curiga pada perempuan bertubuh lemas
Sepasang tatapan gelap segera membalas

Lihat! Si Perempuan Pembawa Gelap lewat!
Seperti biasa di malam yang teramat pekat
Lampu penerang jalan pun enggan berpencar
Seiring langkah terseok semeredup dalam pendar

Pada satu malam yang pekat, sepasang kaki terseok lambat
Tak disangka Lampu Penerang Jalan tak kunjung redup
"Hey Lampu, kenapa kau masih hidup?
Bukankah Aku perempuan Pembawa Gelap?"
"Aku hidup karena aku tahu
besok kau akan berlalu meninggalkan gelap menaruh harap"


06 Oktober 2009 jam 6:14

1 komentar:

  1. karena dalam gelapmu aku terus mencintaimu dengan kekuatan caya abadiku berserakan di hamparanncakrawala..

    BalasHapus