Pada setiap malam pekat
Sepasang kaki terseok lambat
Menyibak debu melontarkan caci maki
Apa yang kukerjakan di jakarta hingga malam begini?
Bapak tua penjaga portal dan pengusaha warung tegal
Saling melempar cerita dan meramu kisah gombal
Lirik curiga pada perempuan bertubuh lemas
Sepasang tatapan gelap segera membalas
Lihat! Si Perempuan Pembawa Gelap lewat!
Seperti biasa di malam yang teramat pekat
Lampu penerang jalan pun enggan berpencar
Seiring langkah terseok semeredup dalam pendar
Pada satu malam yang pekat, sepasang kaki terseok lambat
Tak disangka Lampu Penerang Jalan tak kunjung redup
"Hey Lampu, kenapa kau masih hidup? Bukankah Aku perempuan Pembawa Gelap?"
"Aku hidup karena aku tahu besok kau akan berlalu meninggalkan gelap menaruh harap"
Diposting oleh danielle di 3:27 AM
Label: Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar